Bab 1332
Bab 1332
Bab 1332 Perjamuan Terselubung Têxt © NôvelDrama.Org.
Keesokan harinya, Austin meninggalkan kota Carson.
Hanya Jim seorang yang pergi bersama dengannya.
Kenji dan kawan–kawannya yang lain tetap tinggal di kota Carson. Ini adalah orang–orang yang dia tinggalkan untuk putrinya.
Di pagi hari, Reva pergi menemui Naomi.
Dia tampak seperti biasanya namun bisa dilihat dengan jelas bahwa matanya berkabut.
Gadis ini kelihatannya seolah tidak tahu apa–apa.
Namun pada kenyataannya, di dalam hatinya dia tahu begitu banyak hal.
Seminggu kemudian, tiba -tiba Reya menerima surat undangan dari kesepuluh keluarga terpandang yang ada di provinsi Yama. Mereka mengundangnya untuk menghadiri jamuan makan di ibukota provinsi.
Reva tahu bahwa apa yang seharusnya terjadi pasti akan terjadi juga.
Akhirnya akan ada sebuah penyelesaian antara dia dengan kesepuluh keluarga terpandang di provinsi Yama.
Perjamuannya ini adalah perjamuan terselubung.
Namun, Reva tahu asalkan dia bisa menghadapi semua ini sendirian maka dia akan bisa mengendalikan seluruh provinsi Yama setelahnya!
Pukul tujuh malam.
Hotel Marriot di ibukota provinsi.
Sebuah Mercedes melaju hingga ke depan lobi lalu tampak ada tiga anak muda yang berjalan turun dari dalam mobil.
Di antara mereka bertiga ada Xavier dan Kesya.
Sedangkan gadis yang satunya lagi adalah Rianni, putrinya Chloe Shu.
Sebelumnya Chloe memang pernah membawa putrinya pulang ke kota Carson. Tadinya putrinya hendak bertunangan dengan putranya Subagio Voldram.
Namun gara–gara Reva, akhirnya rencana pertunangan itu gagal.
Selanjutnya para anggota keluarga Shu ini sudah jelas bahwa mereka bukanlah lawan Reva sehingga belakangan ini mereka juga tidak membuat ulah lagi.
Namun anak muda seperti Xavier dan Kesya itu merasa masih belum puas. Mereka juga tahu bahwa kalau mereka tetap tinggal di kota Carson maka mereka pasti tidak akan bisa mengalahkan Reva.
Oleh sebab itu mereka datang ke ibukota provinsi untuk mencari peluang siapa tahu saja mereka bisa mendapatkan koneksi dengan kesepuluh keluarga terpandang di ibukota provinsi agar nantinya mereka bisa pulang ke kota Carson untuk menangani Reva.
Rianni juga ikut datang bersama mereka. Kebanyakan dari teman–teman sekelas Rianni itu tinggal di ibukota provinsi sehingga bisa membantunya mendapatkan koneksi itu.
Xavier tampak agak khawatir lalu dengan suara rendah dia berkata, “Dik Rianni, apa…. apa benar ini tempatnya?”
Rianni tampak sombong, “Tentu saja!”
“Hotel Marriot ini adalah hotel yang paling terkenal di ibukota provinsi. Hotel ini jauh lebih mewah daripada hotel Times di kota Carson itu!”
Xavier berbisik kepadanya, “Bukan, mak… maksud aku, apakah kesepuluh keluarga terpandang ini benar–benar datang dan berkumpul di sini malam ini?”
Rianni menganggukkan kepalanya, “Sudah pasti!”
“Sahabatku itu adalah putri dari keluarga Sunmori yang merupakan salah satu keluarga terpandang dari sepuluh keluarga terpandang di ibukota provinsi. Apa mungkin dia bisa salah menginformasikan tentang pertemuan seperti ini?
“Selain itu, apa kau kira pesta perjamuan semacam ini bisa dihadiri oleh sembarang orang?”
“Sahabatku itu adalah nona besar dari keluarga Sunmori dan dia sudah berusaha keras memberikan tiga buah tiket masuk untukku!”
“Biar aku kasih tahu ya, mereka yang bisa datang ke sini itu adalah orang–orang dari sepuluh keluarga terpandang dengan status yang tidak rendah!”
Dan Kesya langsung menjadi sangat antusias, “Kalau begitu berarti malam ini akan ada banyak putra dan putri dari sepuluh keluarga terpandang itu juga yang datang ke sini?”
“Dik Rianni, kau harus meminta sahabatmu itu untuk memperkenalkan beberapa pemuda tampan untukku nanti.”
Rianni tersenyum dengan bangga, “Tenang saja, serahkan kepadaku!”
“Tidak sia–sia aku belajar di luar negeri selama ini”
“Aku memiliki jaringan koneksi yang cukup baik di ibukota provinsi!”
Kesya tampak sangat gembira sekali. Dia langsung merangkul lengan Rianni dengan penuh
semangat.
Xavier menghampiri: “Dik Rianni, aku tidak butuh pemuda tampan.”
“Nantinya kau perkenalkan aku beberapa orang sahabat wanitamu saja.”
Rianni memutar manik matanya kepadanya, “Tolong deh.”
“Jangan bilang kalau aku tidak memberimu kesempatan. Setelah berada di dalam nanti kau juga akan melihat ada begitu banyak nona besar dari sepuluh keluarga terpandang itu.”
Xavier menyeringai. Dia menggosok–gosok tangannya dan wajahnya dipenuhi dengan rasa gembira.
Tepat ketika mereka bertiga baru saja hendak masuk ke dalam lobi, tampak sebuah taksi yang melaju perlahan dari kejauhan kemudian berhenti tepat di depan pintu hotel.
Mobil – mobil yang terparkir di samping hotel ini semuanya adalah mobil mewah dan yang paling murah saja harganya sekitar satu juta dolar.
Sehingga keberadaan taksi ini benar–benar tidak berada pada tempatnya.
Saat Kesya melihatnya, dia langsung tersenyum, “Aduhh, coba kalian lihat, orang kampungan dari negara mana itu?”
“Masa datang ke sini dengan taksi? Benar–benar sangat konyol!”
Pada saat ini, tampak seseorang yang berjalan keluar dari dalam mobil itu. Dan dia adalah Reva.